Rabu, 03 Maret 2010

seni rupa bandung

Residensi Penulis Seni Rupa adalah program pencurahan dan pertukaran pikiran
diantara sejumlah penulis secara terpadu, sampai pada perumusan out-put berupa
antologi tulisan yang dapat dimanfaatkan oleh semua pihak yang berkepentingan
dengan hasil pengkajiannya.
Secara garis besar, proyek penulisan "Risalah Seni Rupa Bandung" merupakan upaya
untuk membaca dan mengamati perkembangan apa yang disebut dengan 'medan sosial
seni rupa'-merujuk pada pengistilahan Sanento Yuliman-yang berlangsung di
Bandung dalam kurun waktu kurang-lebih sepuluh tahun terakhir. 'Bandung' dalam
hal ini dipahami tidak hanya sebagai sebuah situs geografis tapi juga sebagai
sebuah konsep yang dibayangkan secara bersama berdasarkan
kesepakatan-kesepakatan tertentu, misalnya wacana sejarah, ekonomi, politik,
sosial dan budayanya.

Ahda Imran, Aminudin TH. Siregar, Bambang Subarnas, Maman Gantra, Nurdian
Ichsan, dan Rifky Effendy akan bekerja selama satu minggu penuh di Selasar
Sunaryo Art Space. Mereka adalah para penulis seni rupa dari generasi paling
muda dan wartawan yang aktif mengkaji soal seni rupa dalam berbagai dimensi.
Para penulis peserta residensi memulai bekerja merumuskan hipotesa dan platform
awal yang kemudian dimatangkan dalam forum-forum diskusi dengan para nara sumber
yang diundang. Demikian berlangsung kontinu hingga pada hari terakhir peserta
residensi akan mempresentasikan hasil kerjanya pada forum diskusi terbuka.
Sebanyak lebih dari 100 nara sumber yang dianggap kompeten dalam 5 subjek kajian
diharapkan bersedia hadir untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman. Subjek
kajiannya adalah :

I. Pendidikan Tinggi Seni Rupa
Pendidikan sesungguhnya adalah ujung tombak komunikasi seni dengan masyarakat.
Melalui pendidikan, proses persentuhan juga pemahaman tentang seni dimulai.
Kajian ini difokuskan pada pendidikan tinggi seni rupa. Yaitu pihak yang paling
bertanggung jawab melahirkan para pekerja seni, dan yang selama ini segala
privilege tentang seni rupa berpusat padanya.

II. Penulisan Kritik Seni Rupa
Pada sesi ini, penulisan seni men-generalisir aktifitas di luar praktek seni,
yaitu soal bagaimana seni dibicarakan. Subjek diskusi meliputi kajian
tulisan-tulisan yang telah terpublikasikan, isu-isu mutakhir, masalah-masalah
dalam penulisan, hingga tuntutan yang berasal dari mediasinya.

III. Kekuratoran Seni Rupa
Berbagai wacana mutakhir yang mengelimuni seni --kekaryaan maupun fenomena--
meliputi klaim teoritis maupun pembacaan reflektif, adalah isu yang biasa
terumuskan dalam kuratorial even seni, dan melaluinya seni dibaca. Hingga ini
adalah wilayah yang paling bertanggungjawab atas pembentukan imej tentang seni
dan penandaan perkembangan.

IV. Seniman; Kesenimanan dan Proses Kreasi
Wilayah ini adalah pokok masalahnya. Kesenimanan yang dimaksud adalah soal
menjadi seniman di masa kini. Sesungguhnya strategi semacam apa yang dijalankan
oleh para seniman dalam rangka menyatakan dirinya. Di sini adalah soal berada di
dalam struktur sosial tertentu. Tentang proses kreasi menyangkut subjek yang
biasa dikaji mulai dari wilayah konseptual hingga wilayah teknis, penggunaan
media, dan mediasi. Dari sini perbincangan melebar pada berbagai persoalan
paling mutakhir yang (biasa) menjadi kerangka berpikir para seniman.

V. Ruang-ruang Seni Rupa; Visi dan Keberdayaan
Wilayah ini berangkat dari kajian mengenai lembaga-lembaga seni di Bandung yang
selama ini telah menunjukan perannya sebagai ruang aktualisasi bagi para pekerja
seni rupa. Aktualisasi yang terjadi di masing-masing lembaga tentunya mempunyai
keberkaitan dengan visi lembaga tersebut. Sepertinya tataran konseptual seperti
ini belum efektif termediasikan, melainkan hanya dibaca melalui terjemahan
program-programnya. Visi, selain terelaborasi pada program juga teruji lewat
tingkat keberdayaan.


Diskusi Khusus (Mahasiswa)
Kamis, 12 Juni 2003, pk. 12.30 - 17.00 WIB

Diskusi khusus ini dimaksudkan untuk menyaran pada publik yang secara spesifik
punya kepentingan mempelajari seni rupa dalam berbagai dimensinya. Dimensi ragam
ini adalah konsekuensi logis dari spesifikasi dan metodologi pendidikan tinggi
seni yang agak bias. Diskusi dengan para mahasiswa diharapkan dapat menjadi
pengkajian masalah terkini dari fenomena seni dalam komunitas kampus, sebagai
bagian dari komunitas intelektual.
Forum ini mengundang para mahasiswa seni yang membutuhkan kajian soal medan
sosial seni sebagai permulaan dari proses menjalani mekanisme dalam dunia seni
kontemporer.


Diskusi Terbuka
Jum'at, 13 Juni 2003, pk. 13.30 - 17.00 WIB

Adalah forum pertama tempat para penulis mempresentasikan seluruh hasil kerja
selama program residensi.
Forum ini mengundang para pekerja seni yang aktif di Bandung untuk turut
berdiskusi, hingga hasil kerja para penulis dapat lebih kontekstual.

Hasil diskusi tersebut akan kembali diolah para peserta residensi untuk kemudian
dipresentasikan dalam diskusi panel (13 Juni 2003) dan dipadukan dalam antologi
yang dapat digunakan untuk berbagai kepentingan pengkajian.
Program ini tidak akan sungguh-sungguh terpadu tanpa keterlibatan para pekerja
seni yang sehari-harinya aktif dan punya reputasi dalam dunia seni kita. Kami
sangat berharap anda dapat memenuhi undangan kami untuk menjadi nara sumber
diskusi. Kami lampirkan paparan program residensi untuk bahan gambaran awal.

Residensi Penulis Seni Rupa ini merupakan hasil kerja sama antara
Pasir Impun--Curatorial Program & Selasar Sunaryo Art Space


sumber:http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=3839837608837720621